Skip to main content

Melepaskan Pikiran


Banyak sekali orang menyarankan untuk melepaskan pikiran negatif supaya bisa meraih hidup bahagia. 

Ampuhkah tips tersebut untukku?

Sayangnya enggak. Karena pikiranku kalau positif terus, emosiku malah nggak stabil, kalau memang waktunya ngamuk, ya ngamuk aja, biar plong.

Sampai suatu hari aku menemukan cara untuk mengontrol pikiran supaya nggak liar wkwkwk. 

Ada 3 zona pikiran :
- Zona past (masa lalu)
- Zona present (sekarang)
- Zona future (masa depan)

Satu detik yang lalu itu past.
Satu detik ke depan itu future

Selama ini aku terlalu sering membiarkan pikiranku berkelana ke past dan future. Padahal aku hidup saat ini. 

Jika aku sering mikir ke past, maka kemungkinan aku terserang penyakit trauma, dendam, bersalah, dan sebagainya.

Jika aku sering mikir ke future, maka kemungkinan aku akan terserang penyakit cemas, takut, khawatir, dan sebagainya.

Jika pikiranku di present, detik ini juga, aku bisa melepaskan diri dari penyakit emosional tersebut.

Di saat ini, di detik ini, apa masalahku? Nggak ada. Semua masalahku bersumber dari past & future

Bahkan aku baru menyadari kalimat "God always here with us now." 

Kenapa kadang aku merasa Tuhan sangat jauh dariku? Karena pikiranku selalu berkelana ke future dan past. Aku tidak akan menemukan Tuhan di past dan future, karena Tuhan selalu disini, sekarang.

Jadi mari kita nikmati hidup saat ini & jadilah bahagia saat ini juga.




Comments

Popular posts from this blog

Memilih Dengan Prinsip Pareto

Prinsip Pareto dipopulerkan oleh pemikir manajemen bisnis, Joseph M Juran, yang menamakannya berdasarkan ekonom Italia, Vilfredo Pareto yang  mengamati bahwa 80% pendapatan di italia dimiliki oleh 20% populasi pada saat itu. Prinsipnya : pada setiap kejadian, sekitar 80% efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya. Dalam implementasinya, prinsip 80/20 ini ternyata tidak hanya dapat diterapkan untuk bisnis, tapi hampir semua hal. Termasuk caraku hidup. Jadi aku cek ulang rencana hidupku, pekerjaanku, gaya hidupku sehari-hari. Apakah aku menggunakan 20% untuk menghasilkan 80%? Atau malah sebaliknya.  Contoh penerapan yang simpel dalam sehari-hari : - Memilih 20% aplikasi yg penting di hp utk mendapatkan 80% produktifitas kerja - Memilih jumlah pakaian 20% aja untuk mendapatkan 80% stlye dan kualitas paripurna  - Memilih fokus 20% menyelesaikan target untuk mendapatkan 80% goal Dan kalau prinsipnya terbalik, - Memilih 80% aplikasi socmed di hp, pasti kerjaan

Babak baru (lagi)

Males ah nulis yang serius-serius. Nulis yang lucu-lucu aja. 

Mensyukuri Hidup

Aku masih ingat saat pertama kali masuk kuliah, semua mahasiswa diberikan kertas yang harus dijawab, pertanyaannya adalah "Apa tujuan hidup anda?".  Pertanyaan singkat, tapi kepalaku langsung mumet.  Saat itu aku ngawur, ngarang bebas. Aku menulis bahwa sebagai manusia, aku hidup untuk menjaga & merawat bumi. Maka dari itulah, aku memilih jurusan arsitektur supaya bisa membuat dunia menjadi lebih indah. Nggedabrus pol. Padahal sampai detik ini, dalam menempuh perjalanan hidup ke depan, semuanya masih misteri yang belum bisa kupecahkan. Tujuan hidupku masih samar-samar.  Dalam sebuah acara, Cak Nun pernah bilang begini, " Nyari  tujuan hidup nggak akan selesai, mending nemu  hikmahnya aja." Setuju Cak ! Ibaratnya saat perjalanan keluar kota, lebih asik menikmati pemandangan saat perjalanan daripada mikir tujuan harus ini itu dan sebagainya.  Jadi daripada mikir ruwet tujuan hidup, mendingan aku santai menikmati perjalanan hidupku ajalah. Menurutku itulah cara ter