Skip to main content

Topik Basi

Dalam suasana lebaran, seorang teman mengeluh karena bosan ditanya 'kapan nikah?', lalu dia bertanya apa yang harus dia lakukan.

Lha? Mana kutahu.. wkwk..

Rentetan pertanyaan Kapan nikah? Kapan punya anak? Kapan nambah anak? Dan seterusnya adalah pertanyaan klasik di Indonesia saat acara keluarga.

Dan memang menyebalkan kalau ditanya begitu. Tapi belakangan ini aku tahu kenapa mereka hobi menanyakan hal tersebut.

Itu karena mereka nggak tau topik apa lagi yang bisa digunakan untuk bahan pembicaraan. Mereka nggak tahu mau ngomong dan nanya apa lagi selain itu.

Itulah yang terjadi kalau orang nggak tahu bagaimana caranya membangun pembicaraan. Mereka mengira dirinya asik karena pertanyaannya diladeni, padahal semakin panjang obrolannya, makin banyak nasehat-nasehat sok tahu, lawan bicaranya makin terganggu.

Bukannya membuat suasana berkumpul menjadi menyenangkan tapi malah membuat lawan bicara jadi tersiksa dan pengen kabur. 

Apakah diantara kamu ada yang suka bertanya dengan topik tersebut? Please deh, jangan mengulangi pertanyaan tersebut, karena kamu akan terlihat menyedihkan.

Comments

Popular posts from this blog

Memilih Dengan Prinsip Pareto

Prinsip Pareto dipopulerkan oleh pemikir manajemen bisnis, Joseph M Juran, yang menamakannya berdasarkan ekonom Italia, Vilfredo Pareto yang  mengamati bahwa 80% pendapatan di italia dimiliki oleh 20% populasi pada saat itu. Prinsipnya : pada setiap kejadian, sekitar 80% efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya. Dalam implementasinya, prinsip 80/20 ini ternyata tidak hanya dapat diterapkan untuk bisnis, tapi hampir semua hal. Termasuk caraku hidup. Jadi aku cek ulang rencana hidupku, pekerjaanku, gaya hidupku sehari-hari. Apakah aku menggunakan 20% untuk menghasilkan 80%? Atau malah sebaliknya.  Contoh penerapan yang simpel dalam sehari-hari : - Memilih 20% aplikasi yg penting di hp utk mendapatkan 80% produktifitas kerja - Memilih jumlah pakaian 20% aja untuk mendapatkan 80% stlye dan kualitas paripurna  - Memilih fokus 20% menyelesaikan target untuk mendapatkan 80% goal Dan kalau prinsipnya terbalik, - Memilih 80% aplikasi socmed di hp, pasti kerjaan

Babak baru (lagi)

Males ah nulis yang serius-serius. Nulis yang lucu-lucu aja. 

Latihan Mindfulness

"Hidup itu perlu merayakan saat ini, disini-kini. Tidak terikat masa lalu dan tidak berkhayal masa depan." Aduh, aku mendadak bete, tadi aku udah nulis panjang lebar ternyata nggak kusave, jadinya hilang. Jadi musti ngulang dari awal. *garuk-garuk aspal*. Balik ke topik awal.  Sejujurnya pikiranku sangat liar dan sering loncat-loncat ke masa lalu & masa depan. Sangat sulit untuk di kontrol, sehingga aku nggak pernah bisa fokus untuk hadir saat ini.  Nah kalau sulit untuk fokus hadir saat ini, gimana bisa menikmati hidup? Aku masih sering berlatih, tapi hasilnya nggak bisa maksimal. Yaiyalah nin, semua butuh proses kelesss.. Jadi sejak kemarin kuputuskan untuk mencatat pengalaman hadir saat ini di notes mungil.  Di bawah ini, salah satu contoh kecil dari yang kutuliskan kemarin. Senin, 10 Juli 2017 06:14 kaki kananku kesemutan, kudengar jam di ruang ini berdetak tick-tock-tick-tock, kudengar mobil tetangga sebelah kanan dikeluarkan, burung di depan rumah berkicau sahut-sah